Minggu, 21 Desember 2014

Cacing Parasit: Berbahaya Tapi Bisa Menangkal Penyakit 'Modern'


Cacing Parasit, berbahaya tapi bisa menangkal penyakit 'MODERN'




Di satu sisi, cacing parasit adalah bahaya yang harus ditanggulangi. Namun pemberantasan penyakit cacingan terbukti menciptakan perubahan pola penyakit di lingkungan masyarakat modern.

Selama ini, meningkatnya penyakit-penyakit 'modern' seperti diabetes tipe 2, alergi dan asma hanya dikaitkan dengan gaya hidup. Jarang main tanah misalnya, membuat paparan cacing berkurang tetapi meningkatkan risiko diabetes karena biasanya menjadi kurang bergerak.

Penelitian menunjukkan, perubahan pola penyakit tersebut berhubungan langsung dengan infeksi cacing parasit. Sistem imun manusia selama jutaan tahun telah beradaptasi untuk berfungsi optimal jika ada paparan cacing parasit.

Prof Taniawati Supali, ahli parasitologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan hal itu usai dikukuhkan sebagai guru besar di kampusnya, Sabtu (20/12/2014).

"Saya katakan cacing ibarat dua sisi mata uang. Satu sisi berbahaya dan memang harus diberantas, tapi di sisi lain punya manfaat bagi sistem imun," kata Prof Taniawati, ditemui usai upacara pengukuhan.

Penelitian yang dilakukan Prof Taniawati didasarkan pada hygiene hypotesis, yang mengatakan bahwa berkurangnya paparan infeksi pada masa kanak-kanak berkontribusi pada meningkatnya prevalensi alergi dan asma. Namun tentunya, bukan berarti cacing parasit tidak boleh diberantas.

"Sebelum cacingnya habis diberantas, harus kita pelajari bagaimana pengaruhnya terhadap sistem imun," kata Prof Taniawati.

Sederhananya, manusia bisa belajar dari cacing tentang cara menekan penyakit-penyakit modern, khususnya diabetes tipe 2, asma, dan alergi. Bukan tidak mungkin, suatu saat muncul obat yang ampuh yang terinspirasi oleh cacing parasit untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.

"Bukan cacingnya, tapi molekul tertentu di dalamnya. Masih butuh banyak sekali penelitian, tapi ya mungkin saja," kata Prof Maria Yazdanbakhsh, ahli parasitologi dari Leiden University Belanda, yang pada kesempatan yang sama dianugerahi gelar Adjunct Professor oleh FKUI.


0 komentar:

Posting Komentar